Protes Kenaikan Harga LPG Berujung Kerusuhan di Kazakhstan, 2.000 Orang Ditangkap

Protes Kenaikan Harga LPG Berujung Kerusuhan di Kazakhstan, 2.000 Orang Ditangkap

KENAIKAN harga bahan bakar gas cair atau LPG menuai protes ribuan orang di Kazakhstan, dengan aksi turun ke jalan di kota besar seperti Almaty dan Provinsi Mangystau. Namun aksi protes tersebut diwarnai kerusuhan, sehingga kepolisian terpaksa menangkap sekitar 2.000 orang.

\"Polisi Almaty telah menyisir jalan-jalan. Secara total sekitar 2.000 orang dibawa,\" tulis pernyataan Kementerian dalam Negeri Kazakhstan, dikutip AFP, Kamis (6/1).

Provinsi Mangystau bergantung pada LPG sebagai bahan bakar utama kendaraan. Sehingga setiap lonjakan harga berpengaruh pada harga makanan dan kebutuhan lain.

Para pendemo terlihat membakar kendaraan aparat keamanan dan gedung-gedung pemerintahan. Polisi kemudian menembakkan gas air mata untuk meredam massa.

Imbas kerusuhan tersebut, Kementerian dalam Negeri Kazakhstan mengatakan delapan pasukan keamanan tewas dan 317 lain mengalami luka-luka.

Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev kemudian mengumumkan status darurat di kota besar seperti Almaty, Mangystau dan Ibu kota Nur-Sultan.

Bahkan, Tokayev kemudian memperbarui status tersebut menjadi darurat nasional di hari yang sama.

Di hari itu pula, Tokayev menerima surat pengunduran diri dari kabinet pemerintahan Perdana Menteri Askar Mamin. Posisi itu, kemudian digantikan oleh Alikhan Smailov.

Situasi yang terus memanas membuat Tokayev meminta bantuan blok keamanan yang dipimpin Rusia (CSTO) untuk meredam demo di negaranya.(rmol)

BACA JUGA:

·  Tanggapan Orang Tua Siswa Al Azhar, Terkait Sengketa Yayasan Siti Chodijah: Ujug-ujug Datang ke Sini Menguasai

·  Ashanty Positif Covid-19, Karantina di Rumah Sakit, Begini Kondisinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: